Rabu, 03 Februari 2010

susah kalo sakit..Itu dulu




                                                                      

Saya ingin berbagi  pengalaman yg mungkin juga banyak pembaca alami,tentang keseharian ,terutama tentang pelayanan kesehatan yg ada di sekitar kita ,Bagaimanapun kita tidak boleh menutup mata bahwa pemerintah telah berhasil memajukan pelayanan kesehatan ,ya.. walaupun alokasi APBN utk kesehatan di negara kita tak lebih dari 5 %,Namun yang kita jumpai jika kita sakit, banyak pilihan untuk berobat, hingga ke pelosok terpencil sekalipun,mau yg murah tinggal ke Puskesmas,prosedurnya tidak  ribet,kita tinggal daftar,dg sedikit identitas dan admin yg nggk lebih dari Rp 3000 perak,serta bersabar menunggu giliran yg kadang nomer antriannya sampai 53, disini kita udah dilayanin,Standar pelayanan  Puskesmas,Tensi darah ,analisa penyakit,trus obat antibiotik,penghilang rasa sakit,multivitamin dll,semua tersedia dengan baik,Bahkan di dekat tempat tinggalku (Mataram,NTB), Puskesmas jg melayani rawat inap,Laboratorium klinik,trus menyediakan UGD  yg standby 24 jam,Puskesmas yg dulu identik dengan PUSing,KESeleo,MASuk angin,atau tempat berobat penyakit yg remeh temeh,kini sudah berubah,pelayanan bertambah jauh lebih baik dan  jgn lupa di Surabaya dan Beberapa daerah lain,ada beberapa Puskesmas bersertifikasi  ISO 9001:2000, www.surabaya_ehealt.org



Pilihan yg kedua tentu Dokter umum,Tapi biasanya buka sore hari jam 5- jam 9 malam,Karena pd siangnya dokter pada jaga di RS Umum/pusat,Di Denpasar saya pernah juga mengunjungi sebuah klinik berobat 24 jam,Periksa dokter umum  plus Obatnya,one stop service lah,disini kita lebih enjoy, coz kita bisa berkonsultasi lebih jauh serta panjang lebar dg dokter ,dan saya lihat banyak tempat praktek mirip seperti ini,biayanya antara 50rb-70 rb ,udah Include obatnya.Pernah suatu  pagi  saya keracunan ikan Laut,kepala terasa berputar,muka dan kulit mendadak merah serta gatal semua,hampir mirip kepiting rebus dah..  disertai  rasa mual yg hebat,beruntung temanku langsung membawa ke klinik ini,dgn suntikan yg mungkin  anti alergi, 2 jam kemudian,saya  sudah membaik.saya tidak membayangkan kalo saat itu di bawa ke Puskesmas dan harus antri berjam-jam,Pasti saya sudah berubah jadi “manusia ikan,,,Trus mengenai kekurangannya,,hmm mungkin ada beberapa penyakit yg perlu spesifikasi  khusus,,saya punya pengalaman,ketika sakit  bintitan di kelopak mata (timbilen)yg nggak ilang2,Ketika periksa ke dokter umum di mataram ,saya malah jadi cegukan (sering sendawa) selama 2 hari ,mungkin  salah analisa obat.(atau lambungku yg sensi terhadap obatnya). Akhirnya ke Specialis mata di jl.Diponegoro Denpasar,dengan operasi kecil selama 1 jam semuanya clear,Klo di tangan Ahlinya emang semua jd mudah.


Ya..,Pilihan ketiganya adalah Dokter Specialis,Beberapa pengalaman saya mengunjunginya adalah spcialis kandungan dan kebidanan (Obstetri dan Ginekolog),dan Specialis anak (SpA),biasanya  dokter mematok biaya tertentu untuk pemeriksaan ,dikota besar tarifnya antara 60rb-80 rb,belum termasuk obat tentunya,Pelayanan  sangat Intensif,biasanya klo specialis kandungan, disamping penyakit dan observasi genital,Dokter ini juga memeriksa dan mendampingi dari pertama tanda2 kehamilan,hingga menjelang kelahiran,banyak Dokter spcialis kandungan langsung  Buka praktek di Rumah Sakit Bersalin yg di milikinya sendiri,Karena dua kali istri pernah melahirkan secara sectio (caesar),saya bisa sedikit belajar  tentang hal ini, USG adalah peralatan standar yg dimiliki oleh Dokter,metode dalam menghitung  saat kelahiran berdasarkan alat Penanggalan (Pregnancy Birth calculator),yang di combine dg USG sangat akurat,saya mengalaminya sendiri,bahkan dokter yg berpengalaman ,menebak  jenis kelamin dan usia janin (biasanya dari dimensi lingkar kepalanya) dengan USG sangat mudah,kemajuan dunia kedokteran sangat pesat,Recovery pasca kelahiran berkisar 4 hari-2 minggu,sesudahnya Istri udh bisa lari2..he.he,berbeda dg anak pertama (th 2003) ,  yg mencapai 1-2 bulan istri baru bisa bangun pasca operasi.

  

 Tentu hal ini tidak akan terjadi jika melahirkan secara normal,karena Pemulihan atau Recovery akan lebih cepat dan mudah ,dan biaya pasti lebih murah...Waktu itu bulan mei 2009,biaya persalinan Caesar antara 5,5-6,5 jt (di Mataram),  Biasanya besaran biaya tergantung juga dari kelas kamar, lamanya rawat inap,obat yg di pakai,dan kadang   jika ada tambahan transfusi darah saat proses persalinan,biayanya  jd bertambah.      

Lalu pengalamanku dg Dokter spcialis anak adalah ketika Balitaku kena Diare di sertai muntah,karena takut terjadi dehidrasi,saya merujuknya ke dokter ini,mungkin karena kebisingan yg ditimbulkan dari tangis bayi ,dan teriakan anak2,serta melihat antrean yg  berjubel , pelayanan jadi sangat cepat, yang saya amati  disini adalah ketika  Dokter menulis resep,”panjang banget,mirip orang  pesen menu makananan di restoran chinese food,  dan bisa di tebak,  untuk menebus obatnya,saya harus merogoh kocek lebih dalam,Tapi itu berbanding lurus dengan efek obat yg sangat baik ,sehingga Si kecil bisa cepat sembuh.      

Saya jadi ingat, Tahun lalu, waktu sesi debat calon presiden mengenai Visi Kesehatan di TV,Bp.Yusuf kalla pernah berkata bahwa Penyebaran Dokter Specialis yg tidak merata,dan jumlahnya terbatas,membuat kebanyakan dokter hanya buka praktek  di kota besar,konsekwensinya biaya periksa ke dokter specialist jadi  mahal,JK juga sempat menyindir bahwa ada beberapa Dokter yg detailman dalam menulis resep (obatnya banyak sekali Itemnya), Artikel tentang Fenomena Dokter main mata dengan perusahaan farmasi benar2 membuka mata saya tentang adanya kemungkinan Komersialisasi di bidang medis,saya baca dari situs www.stopobatpalsu.com Di negara fhilipina ada program “Generic Act”yg mengharuskan dokter menulis resep dgn obat generic,yang membuat cost biaya kesehatan yang di bayar pasien menjadi murah,klo disini ,dokter di anjurkan  membuat resep yg merujuk ke obat Generic,tapi siapa bisa menjamin itu bisa terlaksana,karena mungkin ada dokter yg mempunyai deal ato komitmen khusus dengan sales perusahaan farmasi utk recomended produk obat yang dibuatnya.

Tapi jangan salah,Tidak semua Dokter begitu,menurutku banyak  juga Dokter yg bagiku sangat Idealis,contohnya adalah Waktu mudik tahun lalu,Ke kota Kudus,Jateng..Anak saya yg pertama jatuh sakit,demam tinggi dan muntah, mungkin karena kecapekan,saya membawanya ke Dokter umum di seputaran kantor DPRD kudus, Tempat prakteknya sederhana,tapi pengunjungnya lumayan banyak, Dokternya bersahaja dan sangat care,setelah di periksa Dokter memberikan tiga botol sirup obat generic,klo tidak salah masing2,Antibiotik,parasetamol,dan anti muntah... Keesokan hari si kecil udah fresh kembali,dan biaya yg saya keluarkan hanya Rp 25 ribu..

Terlepas dari itu semua,faktor yg mempengaruhi kesehatan variabelnya beragam,Konsumsi makanan,Asupan gizi, olah raga ,Lingkungan,gaya hidup..dsb,Tinggal pandai2nya kita menjaga kesehatan, Saat kita lalai,dan Kondisi badan kita Sakit,baru kita memahami pentingnya arti kesehatan..dan pilihannya utk berobat banyak ,bisa ke Puskesmas,Dokter umum,specialist,atau poliklinik di Rumah sakit..

Dan seiring dengan pesatnya perkembangan tehknologi,kita dengan mudah bisa meng Akses informasi kesehatan lewat internet,Hitung2 sebagai second opinion sebelum mengunjungi Dokter,jika pengen tanya harga obat plus specnya bisa ke Apotik online,Banyak juga forum kesehatan di Kas-kus,yg kaskusernya dokter2 muda,saya secara pasif mengikuti,,Interaksinya sangat bagus,dan nambah wawasan kita ,,lalu ada Yahoo answer,pokoknya tanya ke”Mbah Google”,dukun yg bagiku sangat pintar..akan ada solusi dari setiap masalah.

Sampai di sini dulu tulisanku,,mohon maaf banget jika ada salah kata...cuman sekedar share...Tetap jaga kesehatan  Tetap semangat jalani hidup...Bro n sis..

Add me as friend :

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar: